logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊJalan Tengah Masela
Iklan

Jalan Tengah Masela

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BrgI2qLwf4TrbqSR6fGD9uRrInI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2Fkompas_tark_20095228_125_0.jpeg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Proses pemindahan gas alam cair ke dalam isotank di PT Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (28/10/2015). Hingga akhir Oktober, Badak LNG telah memproduksi gas alam cair sebesar 19, 125 juta meter kubik, yang sebagian besar untuk memenuhi pasar ekspor.

Masela tengah ramai diperbincangkan di sektor hulu migas nasional. Perbincangan itu perihal kondisi terkini proyek pengembangan blok kaya gas tersebut. Bayangkan, sejak kontrak ditandatangani pada 1998, belum ada tanda-tanda proyek dimulai setelah 20 tahun lebih berlalu.

Hingga hari ini belum ada keputusan atas rencana pengembangan (plan of development/POD) blok tersebut oleh pemerintah, dalam hal ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). POD menjadi dasar bagi investor, yakni Inpex (Jepang) dan Shell (Belanda), untuk memulai pekerjaan di lapangan. Pembahasan POD yang berlarut-larut berkaitan dengan biaya pengembangan gas dengan skema di darat.

Editor:
Bagikan