logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บPertumbuhan Serikat Pekerja di...
Iklan

Pertumbuhan Serikat Pekerja di Asia Tenggara Masih Memprihatinkan

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fvkYcyj3VqF5zLfb_WZ3f_wLtp8=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2Ftelevisi-berbayar.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Aktivitas monitoring terhadap layanan televisi berbayar Groovia TV di Advance, Video, dan Media Center (Avatar) PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision) di Jakarta, Senin (21/5). Persaingan bisnis televisi berbayar yang semakin ketat membuat perusahaan televisi berbayar mengembangan strategi bisnis guna menarik minat pelanggan. Tahun 2012 Telkomvision menargetkan 2,5 juta pelanggan dari 1,3 juta pelanggan di tahun 2011.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Pertumbuhan serikat pekerja di industri media kawasan Asia Tenggara masih memprihatinkan. Di sejumlah negara, ancaman dan intimidasi terhadap aktivitas serikat pekerja media masih terus-menerus terjadi.

Kasus yang masih hangat terjadi di Sri Lanka, Senin (18/3/2019), sebanyak 15 karyawan stasiun televisi swasta Sri Lanka Swarnavahini  dipecat ketika hendak membentuk serikat pekerja. Ironisnya, itu adalah serikat pekerja pertama yang akan berdiri di perusahaan media swasta di Sri Lanka.

Editor:
yovitaarika
Bagikan