Memburu Prestasi Supaya Bisa Bertemu Orangtua
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190314dri1_1553002940.jpg){kind=logo}
Pelari 100 meter dan 200 meter yunior Rian Adi Saputra (17) berlatih kecepatan dan teknik berlari di pelatnas PB PASI di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2019). Para pelari yunior menunjukkan tren positif, terutama dari sektor putri. Namun, masih ada sejumlah kelemahan yang harus dibenahi, antara lain dari teknik berlari, masa otot, dan pengalaman bertanding internasional.
Medali perak estafet 4x100 meter putra pada Kejuaraan Asia Atletik Remaja di Filipina, 2-3 Maret, mengobarkan semangat sprinter Riyan Adi Saputra (17) untuk terus berprestasi. Pelari asal Bandar Lampung itu ingin berprestasi setinggi-tingginya agar keberadaan dirinya diketahui kedua orangtuanya yang meninggalkan dirinya sejak usia 6 bulan.
”Cita-cita saya ingin mengibarkan bendera Merah-Putih di kejuaraan bergengsi internasional. Supaya orangtua saya tahu, bahwa saya ada. Saya ingin sekali bertemu dengan mereka,” ujar Riyan dengan mata berkaca-kaca saat diwawancarai Kompas seusai menjalani latihan rutin di pelatnas di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019).