logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊJual Beli Jabatan Masih Marak,...
Iklan

Jual Beli Jabatan Masih Marak, MenPAN : Saya Tak Tahu Kelemahannya di Mana

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cPZQOjaWJnyvzhvWaPb2YM4QGbQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190317_ENGLISH-TAJUK_A_web_1552829566.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Sabtu (16/3/2019). Rommy ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan menerima suap terkait pengisian jabatan di Kementerian Agama.

JAKARTA, KOMPAS – Kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama yang melibatkan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy harus menjadi evaluasi menyeluruh untuk membenahi proses seleksi terbuka dalam birokrasi. Selain itu, instansi pusat dan daerah juga didorong untuk menerapkan sistem manajamen bakat dalam merekrut pejabat pimpinan tinggi untuk meminimalisir praktik korupsi tersebut.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin mengaku belum mendalami kesalahan prosedur yang mengakibatkan Romahurmuziy terlibat kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Menurut dia, seharusnya proses seleksi jabatan itu tidak mudah diintervensi oleh siapapun jika aturan yang ada dipatuhi.

Editor:
khaerudin
Bagikan