Mereka Berteriak dan Menang
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190315den2_1552663994.jpg){kind=logo}
Atlet tenis meja Indonesia, Heri Septiawan (22), di sebelah kanan, sedang bertanding melawan Petrisor Theis asal Luxembourg pada pertandingan pertamanya di ajang Olimpiade Khusus 2019 di gedung Pusat Ekshibisi Nasional Abu Dhabi (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Jumat (15/3/2019). Meski sempat grogi, Heri akhirnya menang telak 3-0. Olimpiade Khusus adalah ajang bagi atlet-atlet disabilitas intelektual.
ABU DHABI, KOMPAS - Tangan Heri Septiawan (22) yang memegang bola tampak gemetar ketika akan melakukan servis. Namun, ia berusaha keras untuk tetap tenang. Bola yang ia pukul kemudian tidak dapat dikembalikan lagi oleh Petrisor Theis asal Luxembourg. Heri pun berteriak sambil mengepalkan tangan kirinya.
Jumat (15/3/2019) sore itu, di gedung Pusat Ekshibisi Nasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Heri menjalani laga pertamanya di cabang tenis meja perorangan dalam ajang Olimpiade Khusus 2019. Heri tergabung dalam Divisi 3 dan Theis merupakan lawan asing pertamanya, sehingga rasa grogi mempengaruhi permainannya.