logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊButuh Gebrakan untuk Atasi...
Iklan

Butuh Gebrakan untuk Atasi Buruknya Kualitas Udara Jakarta

Oleh
Irene Sarwindaningrum
Β· 1 menit baca

JAKARTA, KOMPAS – Jakarta sudah berulangkali diingatkan akan buruknya kualitas udara karena tingginya polusi. Namun, sejauh ini belum gebrakan kebijakan untuk memperbaikinya. Maret ini, lembaga lingkungan hidup internasional Greenpeace kembali merilis kualitas udara Jakarta sepanjang 2018 sudah terburuk di Asia Tenggara.

https://cdn-assetd.kompas.id/AhX5nJffGDQ-IOF-NY5siQXmVIA=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2FIMG-20181205-WA0001_1544002413.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Pantauan kondisi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (5/12/2018) sekitar pukul 09.30. Jika merunut ambang batas kualitas udara yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kualitas udara di DKI Jakarta melebihi batas keamanan kesehatan.

Jakarta dan Hanoi adalah dua kota paling tercemar debu halus berukuran 2,5 mikron di Asia Tenggara sepanjang 2018. Hal ini didasarkan dari data yang dikumpulkan AirVisual tentang polusi PM2.5. Data diperoleh dari jaringan pemantauan publik, pemerintah, serta pengukuran IQAir AirVisual yang dioperasikan oleh individu, peneliti, dan lembaga swadaya masyarakat.

Editor:
nelitriana
Bagikan