logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPembenahan Jeneberang Bisa...
Iklan

Pembenahan Jeneberang Bisa Tiru Citarum

Oleh
Harry Susilo/Benediktus Krisna Yogatama/Dimas Waraditya Nugraha/Renny Sri Ayu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3z_QYxwXZIJR-9qmXTTDUifb-wo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190221-DAS-Jeneberang-10_1550749346.png
KOMPAS/DANIAL ADE KURNIAWAN

Kondisi Sungai Jeneberang di hilir Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (3/2/2019), tampak dipenuhi sedimen.  Tingginya sedimentasi Sungai Jeneberang dan Bendungan Bili-bili dipicu oleh longsoran kaldera Gunung Bawakaraeng dan berkurangnya tutupan hutan di dataran tinggi Malino yang menjadi hulu daerah aliran sungai.

MAKASSAR, KOMPAS -Dibutuhkan Peraturan Presiden agar penataan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang, Sulawesi Selatan, dapat berjalan efektif dan efisien seperti yang dilaksanakan pada penataan DAS Citarum. Selama ini kerusakan alam di sepanjang kawasan DAS Jeneberang itu masih ditangani secara sektoral, sehingga tak pernah dapat diatasi dengan tuntas.

Hingga kini, kerusakan ditemukan di sepanjang DAS Jeneberang yang melintasi 3 wilayah di Sulsel, mulai dari hulu hingga muaranya di Selat Makassar. Di kawasan hulu, seperti di Malino, terjadi perubahan alih fungsi lahan yang masif dan longsoran kaldera dari Gunung Bawakaraeng yang membuat pendangkalan sungai.

Editor:
khaerudin
Bagikan