logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บKerusakan DAS Jeneberang...
Iklan

Kerusakan DAS Jeneberang Dibiarkan

Oleh
Harry Susilo/Benediktus Krisna Yogatama/Dimas Waraditya Nugraha/Reny Sri Ayu
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U6rajT4yCbzN8xRHWMqWwVq42D8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190221-DAS-Jeneberang-04_1550749304.png
KOMPAS/HARRY SUSILO

Kebun sayur membentang di dalam kawasan konservasi Taman Wisata Alam Malino, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (3/2/2019). Ali fungsi lahan di dalam TWA Malino yang menjadi hulu Sungai Jeneberang tersebut sudah mencapai 72 persen dari total luas 3.500 hektar.

GOWA, KOMPAS โ€“ Bencana hidrometeorologi yang melanda Sulawesi Selatan, 22 Januari silam, menunjukkan kerusakan lingkungan di daerah aliran Sungai Jeneberang terutama di bagian hulu selama ini dibiarkan. Curah hujan ekstrem memantik terjadinya bencana tersebut.

Hasil penelusuran di sejumlah titik sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Jeneberang di Sulawesi Selatan, awal Februari, mendapati degradasi lingkungan dari bagian hulu hingga hilir. Sungai sepanjang 75 kilometer yang mengalir dari Gunung Bawakaraeng hingga Selat Makassar serta melintasi Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kota Makassar tersebut, dalam kondisi kritis sehingga membutuhkan penanganan serius.

Editor:
khaerudin
Bagikan