logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMereka Hidup Dibayangi Bencana
Iklan

Mereka Hidup Dibayangi Bencana

Oleh
Harry Susilo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1fg9VFuNBASwDfB8rkCKDyZRdhQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190221-DAS-Jeneberang-02_1550749285.png
KOMPAS/HARRY SUSILO

Daeng Mida (70), sebelah kanan, bercengkerama bersama kerabat di depan rumahnya di Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (4/2/2019). Warga Manimbahoi was-was terhadap ancaman bencana longsor.

Setelah bertahun-tahun memberanikan diri hidup dalam bahaya, kali ini ketakukan itu mendekat. Daeng Toha (75) dan Daeng Mida (70) merasa bahaya ada di depan mata. Dibantu anaknya, mereka berniat mengungsi rumah sanak kerabat, Senin (4/2/2019). Retakan tanah dan longsor di sekitar tempat tinggal mereka membuat keduanya tak dapat tidur nyenyak.

Daeng Toha dan Daeng Mida tinggal di Dusun Lengkese, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seusai bencana banjir dan longsor, Selasa (22/1/2019) di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, mereka pun gusar. Sebab, tanah di bagian belakang rumah berjatuhan, bagian depan rumah bergeser mundur beberapa centimeter. Bahaya mengintai mereka karena rumah Daeng Doha berada di sisi tebing.

Editor:
khaerudin
Bagikan