logo Kompas.id
Utama”Harta Karun” Sejarah di...
Iklan

”Harta Karun” Sejarah di Pelabuhan Tanjung Priok

Oleh
Iwan Santosa
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wKaWAD9bZAWhJpk5_GUjD0w4AXM=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190219ATO-O_1550586369.jpg
KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO

Salah satu bagian dari Museum Maritim Indonesia, di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), di Jakarta, Selasa (19/2/2019). Bagian itu menggambarkan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok pada sekitar 1940-an hingga 1950-an.

Pelabuhan Tanjung Priok yang dibangun tahun 1877 adalah penanda abad baru era mesin uap dan bangkitnya industri di Pulau Jawa menyusul pembukaan Terusan Suez tahun 1869. Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan modern terbesar di Indonesia yang jejak langkahnya diabadikan di Museum Maritim Indonesia dan bertempat di gedung bekas kantor administratur pelabuhan yang dibangun tahun 1930-an.

Sebelum membangun pelabuhan baru pengganti Pelabuhan Sunda Kelapa, dalam buku panduan Museum Maritim Indonesia dituliskan, Pemerintah Hindia Belanda memiliki sejumlah pilihan, antara lain membangun cekungan pelabuhan baru tidak jauh dari Kali Besar atau membangun tanggul pelabuhan dengan rel kereta api di antara Pulau Onrust dan Pulau Cipir yang terhubung dengan Kota Batavia.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan