logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บDiversifikasi Industri Dapat...
Iklan

Diversifikasi Industri Dapat Tingkatkan Harga di Petani

Oleh
M Paschalia Judith J
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L5PXZMSREKzUp6nHjU47A8Pocqg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F5B624E6F-CA7B-EF61-247377E4E52F161D-1.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Para pekerja mengumpulkan getah karet hasil sadapan dari Kebun Gunung Para PT Perkebunan Nusantara III di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (27/3/2018). Dalam beberapa tahun belakangan, industri karet dalam negeri terpuruk akibat harga karet remah dunia yang anjlok dari 4,5 dollar Amerika Serikat menjadi sekitar 1,5 dollar AS, lalu 1,3 dollar AS per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Adanya diversifikasi industri yang mengolah karet alam berpotensi meningkatkan permintaan. Imbasnya, harga di tingkat petani karet dapat terangkat seiring dengan perbaikan harga di pasar global.

Pada awal 2018, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mencatat, harga karet di pasar global bergerak di sekitar 1,5 dollar AS per kilogram hingga 1,6 dollar AS per kg. Awal tahun 2019, harganya sekitar 1,3 dollar AS per kg atau Rp 18.302 per kg (dengan kurs Rp 14.079 per dollar AS) (Kompas, 24/2/2019).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan