logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPenerapan Aspal Karet...
Iklan

Penerapan Aspal Karet Diperluas

Pemerintah berupaya memperluas penggunaan aspal karet. Caranya, antara lain dengan mensyaratkan pemakaian aspal karet dalam kontrak preservasi jalan.

Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qH6jejn2n9knD_t-tUddM0x3NTs=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20141209HAS5_1546647494.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Para petani mengumpulkan bantalan karet hasil sadapan di kawasan Simpang Babeko, Kabupaten Bungo, Jambi, Selasa (9/12/2014). Para petani karet mengeluhkan jatuhnya harga karet di tingkat petani dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kilogram selama dua tahun terakhir. Mereka berharap harga karet bisa mendekati harga keekonomiannya di atas Rp 10.000 tiap kilogram.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah berupaya memperluas penggunaan aspal karet. Caranya antara lain dengan mensyaratkan pemakaian aspal karet dalam kontrak preservasi jalan. Langkah ini diharapkan memperbesar penyerapan karet alam yang diproduksi di dalam negeri.

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Perkerasan Jalan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yohanes Ronny, akhir pekan lalu, mengatakan, pemerintah telah menguji coba karet sebagai campuran aspal. Sebelum digunakan sebagai campuran aspal, karet alam mesti melalui tahap pemurnian serta proses kimiawi.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan