logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMengkhawatirkan, Babirusa dan ...
Iklan

Mengkhawatirkan, Babirusa dan Anoa Masih Banyak Diburu di Gorontalo

Oleh
Videlis Jemali
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r2jL-o48pEB5RaN49cTgOsZSHFo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190218VDL-Babirusa-di-Suaka-Margasatwa-Nantu-Gorontalo_1550464769-1.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Tampak tiga ekor babirusa (Babyrousa babyrussa) di Kubangan Adudu, Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu (16/2/2019). Di kubangan itu, babirusa datang untuk menjilati atau meminum air yang diduga mengandung mineral yang dibutuhkan satwa endemik Sulawesi itu.

GORONTALO, KOMPAS β€” Babirusa dan anoa, dua satwa endemik Sulawesi prioritas di Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto, Provinsi Gorontalo, masih diburu warga untuk dijual dan dikonsumsi. Kondisi itu mengkhawatirkan mengingat satwa liar merupakan indikator keutuhan ekosistem.

Informasi masih maraknya perburuan tersebut didapat Kompas pada akhir pekan lalu di Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto, Desa Sebar Tani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalema, Gorontalo. James Kumolontang dari Yayasan Adudu Nantu Internasional (Yani), lembaga sosial yang khusus bekerja menjaga suaka margasatwa, mengatakan, pada akhir tahun lalu ditemukan 60 jerat di sisi barat hutan konservasi. ”Jerat-jerat itu baru dipasang, beruntung kami langsung menemukannya,” kata James.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan