logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBelajar dari Vietnam yang...
Iklan

Belajar dari Vietnam yang Lebih Kompetitif

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ai1ybhqZd4N6uC587LDiOm633pg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190213_ENGLISH-INDUSTRI-TEKSTIL_A_web_1550065929.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Ilustrasi: Pengunjung melihat sejumlah peralatan dan mesin produksi dalam Indo Intertex di JIExpo, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah dan pelaku industri memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan untuk memacu daya saing produk tekstil dan produk tekstil Indonesia. Berkaca dari Vietnam, ada sederet faktor yang membuat produk Indonesia kalah kompetitif, antara lain terkait produktivitas tenaga kerja, biaya listrik, dan akses pasar.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/2/2019), berpendapat, ada tiga faktor utama yang menyebabkan Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam. Pertama, jumlah jam kerja di Vietnam mencapai 48 jam per minggu, sementara di Indonesia 40 jam per minggu.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan