logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAdu Jaringan Politik dan...
Iklan

Adu Jaringan Politik dan Popularitas di Dapil Kaya

Oleh
BI PURWANTARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jR7i13BpCbGQzPH_k4ciwrL1NOM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190109_GEDUNG_B_web_1547038315.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Gedung-gedung bertingkat yang terdiri dari perkantoran, hotel, dan apartemen di Jakarta, Rabu (9/1/2019). Penyerapan ruang perkantoran dan apartemen pada tahun 2019 diperkirakan masih rendah karena sejumlah pengaruh domestik, termasuk pemilihan umum.

Perebutan suara calon anggota legislatif di daerah pemilihan DKI Jakarta I akan berjalan sengit. Pasalnya, sejumlah tokoh politik dan pesohor ikut bertarung memperebutkan 2.246.279 suara. Para caleg ini akan saling bersaing mengandalkan kekuatan jaringan politik, modal ekonomi, dan popularitas mereka. Perebutan suara akan semakin ketat karena 5 dari 6 caleg yang terpilih pada Pemilu 2014 kembali bertarung pada pemilu tahun ini.

Kekuatan jaringan politik, misalnya, dimiliki oleh beberapa caleg petahana, seperti Achmad Fauzan Harun, Wiryanti Sukamdani, Bambang Wiyogo, Mayjen (Pur) Asril Hamzah Tanjung, dan Dwi Astuti Wulandari. Tak hanya jaringan politik, beberapa caleg petahana juga memiliki modal ekonomi kuat seperti Wiryanti Sukamdani dan Bambang Wiyogo.

Editor:
Bagikan