logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPenggunaan Merek Rokok dalam...
Iklan

Penggunaan Merek Rokok dalam Audisi Badminton Dianggap Eksplotasi Anak

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eInp915JvQ-AiMNKybjMa0omYAY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190214_PDS01_1550150242-1.jpeg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Yayasan Lentera Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia menilai, penggunaan merek rokok pada Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis sebagai bentuk eksploitasi pada anak-anak karena menggunakan tubuh mereka untuk memasarkan produk rokok, Kamis (14/2/2019) di Jakarta.

JAKARA, KOMPAS - Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis dipandang sebagai bentuk eksploitasi anak-anak karena menggunakan merek dagang di kaos yang dikenakan oleh peserta audisi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia menilai, kegiatan ini akan mempengaruhi anak untuk merokok. Namun Yayasan Bakti Olahraga Djarum menegaskan, nama Djarum bukan mengacu pada merek rokok tapi pada perkumpulan olah raga.

Selama tiga tahun, Yayasan Lentera Anak telah mengamati kegiatan Audisi Beasiswa Djarum Bulutangkis yang telah diadakan lebih dari 10 tahun dengan melibatkan anak usia 6 sampai 15 tahun. Sejak 2008 hingga 2018, kegiatan ini telah diikuti 23.683 anak. Adapun jumlah anak yang mendapat beasiswa sebanyak 245 orang.

Editor:
Bagikan