Kompetisi untuk Tingkatkan Layanan
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190131_MENARA-ATC_C_web_1548922483.jpg){kind=logo}
Business and Projects Manager NATS John Crook (menghadap kamera) memberikan penjelasan tentang pemanfaatan kamera digital beresolusi tinggi untuk memantau pergerakan pesawat di Bandara Internasional Heathrow kepada Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto (kanan) di menara ATC yang dikelola NATS, di Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris, Rabu (30/1/2019). Perusahaan penyelenggara layanan navigasi penerbangan AirNav Indonesia mengembangkan kerja sama dengan NATS untuk meningkatkan jumlah pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara efektif dan aman.
Airport Council International (ACI) pertengahan tahun lalu merilis Bandara Heathrow di London, Inggris, menjadi bandara tersibuk ke-7 dunia. Jumlah penumpang yang dilayani bandara mencapai 78 juta pada tahun 2017. Di Eropa, Heathrow menjadi bandara tersibuk mengalahkan Charles de Gaulle di Paris, Perancis dan Schipol di Amsterdam, Belanda.
Walaupun menjadi bandara tersibuk, bukan berarti pengawasan terhadap penumpangnya bisa sedikit longgar. Bahkan petugas di bandara itu seolah tidak peduli, melihat antrean yang mengular panjang karena pemeriksaan yang super ketat.