logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPengolahan Limbah dan Peran...
Iklan

Pengolahan Limbah dan Peran Serta Warga Menentukan Kualitas Air Baku

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p8RMwb5tjTpOKilPgIgWA1sp0jg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190203_ENGLISH-AIR-TERCEMAR_A_web_1549200996.jpg
KOMPAS/RYAN RINALDY

Seorang warga di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, beraktivitas di sebuah bilik semipermanen di bantaran Kali Malang, Rabu (26/12/2018). Bilik-bilik semipermanen yang digunakan untuk mandi cuci kakus (MCK) atau dikenal juga sebagai WC helikopter itu mudah dijumpai di sepanjang bantaran Kali Malang.

Mengatasi pencemaran Escherichia coli (E coli) atau koli tinja pada air baku untuk air bersih warga DKI Jakarta membutuhkan komitmen pemerintah dan masyarakat. Diperlukan sinergi kedua pihak untuk mengembangkan pengolahan limbah komunal guna mengendalikan pencemaran limbah rumah tangga ke aliran air baku di saluran dan sungai.

Air baku dari Waduk Jatiluhur yang dialirkan melalui Saluran Tarum Barat atau Kali Malang ini masih dicemari E coli dalam kadar yang cukup tinggi. Selama ini, air baku dari Waduk Jatiluhur sangat diandalkan sebagai sumber untuk menghasilkan air bersih oleh Perusahaan Air Minum Jaya (PAM Jaya), penyedia air perpipaan untuk warga DKI.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan