logo Kompas.id
UtamaKetika Pelunasan Tagihan Air...
Iklan

Ketika Pelunasan Tagihan Air Lebih Penting Dibanding Makan

Oleh
Madina Nusrat/Dhanang David Aritonang/Ryan Rinaldy
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Nwz815lX_OOgdSjj4w-tlFFkknU=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2FWhatsApp-Image-2019-02-01-at-17.17.34_1549016282.jpeg
KOMPAS/RYAN RINALDY

Wastiah (kanan) dan suaminya, warga di kawasan permukiman padat penduduk di Cilincing, Jakarta Utara, akhir Desember lalu, menceritakan mereka terbantu dengan adanya jaringan PDAM. Sebelumhya, mereka setidaknya harus mengeluarkan Rp 300.000 untuk membeli air bersih yang dijajakan dalam jeriken setiap bulannya.

Bermukim di Cilincing, Jakarta Utara, dan hidup dalam keterbatasan ekonomi, memaksa Wastiah (62) mengutamakan membayar tagihan air PAM Jaya dibandingkan memenuhi kebutuhan makan.  Cedera di pangkal paha kiri telah melemahkannya selama hampir setahun ini. Wastiah tak bisa lagi bekerja sebagai juru masak.

“Enggak, enggak pernah nunggak. Selalu dibayar. Tagihannya Rp 70.000 per bulan. Kan satu kubiknya, saya kena sekitar Rp 7.000. Kalau nunggak, bisa dicabut (jaringan air PAM Jaya). Nanti susah lagi dapat air (bersih),” kata Wastiah, sambil menunjukkan lembar tagihan air yang diterbitkan PT Aetra, mitra swasta PAM Jaya, saat pertengahan Desember lalu.

Editor:
khaerudin
Bagikan