logo Kompas.id
UtamaMengawinkan Keindahan dan...
Iklan

Mengawinkan Keindahan dan Kegunaan

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TVwfatVweJxMcLazwIeGEpTfxlc=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190131abk1_1548943911.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Beberapa karya yang ditampilkan dalam pameran kriya seni bertajuk “Surprise #12 Kriya Berkelanjutan” yang diikuti para mahasiswa jurusan kriya seni dari sembilan perguruan tinggi, Kamis (31/1/2019) di Bentara Budaya Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS - Pada dekade 1970-an seni pernah diagung-agungkan bak dewa, sebagai sebuah eksplorasi inovasi yang luar biasa. Sehingga, anggapan tersebut kadang setengah merendahkan para seniman perajin. Namun, pada era berikutnya muncul pragmatisme bahwa yang bergunalah yang dibutuhkan.

"Lalu, apakah ada pertemuan antara seni dan kerajinan?" demikian Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Seno Gumira Ajidarma menyuguhkan pertanyaan saat membuka pameran kriya seni bertajuk “Surprise #12 Kriya Berkelanjutan” yang diikuti para mahasiswa jurusan kriya seni dari sembilan perguruan tinggi, Kamis (31/1/2019), di Bentara Budaya Jakarta.

Editor:
yovitaarika
Bagikan