logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPengoperasian LRT Jabodebek...
Iklan

Pengoperasian LRT Jabodebek Mundur 22 Bulan

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_q8HFbcAcsUFmfjoPSyBb6qjJOg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190104_PROYEK-INFRASRATUKTUR_D_web_1546588166.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Aktivitas pekerja di proyek pembangunan jalur kereta ringan (LRT) fase pertama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019). Pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur terus dikebut dan beberapa di antaranya akan mulai beroperasi tahun 2019.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengoperasian jaringan jalur kereta ringan (LRT) lintasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi mundur 22 bulan. Hal ini terjadi karena pengembangan angkutan publik ini terganjal pembebasan lahan di Bekasi Timur untuk depo. Karena itu, pemerintah menargetkan pembebasan lahan rampung 100 persen pada Maret 2019.

Pengembangan jaringan LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) dibahas dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis (31/1/2019). Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto hadir dalam rapat itu.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan