logo Kompas.id
›
Utama›Kurang Efektif, Skema Impor...
Iklan

Kurang Efektif, Skema Impor Sapi Bakalan Dikaji Ulang

Oleh
M Fajar Marta/YOESEP BUDIANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/af60p9aozSqmkrUiBOnEoN-OiS4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F403462_getattachment72017711-d0b6-4732-be20-58f03bc9ac90394849.jpg
KOMPAS/IQBAL BASYARI

Pekerja menurunkan sapi indukan dari Australia yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya beberapa waktu lalu.

JAKARTA, KOMPAS—Kementerian Pertanian mengkaji ulang kebijakan skema impor sapi bakalan. Selama dua tahun terakhir, kebijakan tersebut belum berjalan optimal.

Skema impor sapi bakalan diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke dalam Wilayah Republik Indonesia. Dalam aturan itu disebutkan, pelaku usaha penggemukan sapi (feedloter) wajib menyertakan satu sapi indukan untuk setiap lima sapi bakalan yang diimpor atau skema 5:1.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan