logo Kompas.id
Utama“Ngritik” Gubernur
Iklan

“Ngritik” Gubernur

Oleh
Agus Hermawan
· 1 menit baca

“Saya suka mendengar kritik. Saya merasa terbuka untuk dikritik, Tanpa kritik, mana bisa kita maju,” kata Bang Ali, dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH.

"Mohon teman-teman wartawan membantulah. Bapak Gubernur kan masih baru, jadi masih hemat bicara,” kata seorang pejabat saat bertemu Kompas, sekitar akhir tahun 1992. Saat itu Soerjadi Soedirdja baru beberapa bulan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Wiyogo Atmodarminto.

Berlatar belakang militer yang terkesan kaku dan formal, mantan Pangdam Jaya dan Asisten Sospol ABRI itu berbeda dengan gaya gubernur sebelumnya--yang juga tentara--Wiyogo. Suryadi cenderung kalem, tidak banyak bicara. Wartawan bidang perkotaan cukup sulit mewancarainya. Kalaupun menjawab, kalimatnya pendek-pendek.

Editor:
Bagikan