logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKombinasi Cuaca Ekstrem dan...
Iklan

Kombinasi Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5VDH_2rjJj4ALazZTrCQQzv8b5U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190124_BANJIR_D_web_1548332671.jpg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Warga berjalan di tanah yang menyisakan lumpur di Desa Sapanang Kecamatan Binamu, Jeneponto. Banjir Bandang menerjang desa ini Selasa lalu dan membuat desa porak poranda KOMPAS/RENY SRI AYU

Sulawesi Selatan memang dikenal memiliki curah hujan tinggi, namun curah hujan merata 100 milimeter per hari, bahkan di beberapa lokasi terpantau di atas 300 milimeter per hari, merupakan fenomena tak lazim. Intensitas hujan ektrem ini pun tak mampu tertampung daya dukung alam, memicu bencana banjir yang menewaskan puluhan orang.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (14/1/2019), banjir telah melanda 78 desa di 10 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, menyebabkan 30 orang meninggal dunia, 25 hilang, 5.825 orang terdampak, dan merendam 2.694 rumah dan 11.333 hektar sawah. Banjir juga diikuti dengan longsor dan puting beliung.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan