logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMedia Arus Utama Terseret Arus...
Iklan

Media Arus Utama Terseret Arus Media Sosial

Oleh
Tri Agung Kristanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dVdWBJD5ef18RvTzDNGDURFCqGg=/1024x631/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190122tra-raker-PWI-Pusat1_1548176025.jpg
KOMPAS/TRI AGUNG KRISTANTO

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (Stanley), Selasa (22/1/2019) menyampaikan paparan pada seminar mengenai peranan pers di era digital dalam mendukung pembangunan daerah di Jakarta. Seminar itu digelar dalam rangka rapat kerja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Yosep didampingi Bendahara Umum PWI Pusat Mohamad Ihsan.

JAKARTA, KOMPAS -- Dalam Rapat Kerja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Wisma Antara, Jakarta, yang berakhir Selasa (22/1/2019), yang diisi pula dengan seminar, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (Stanley) menyampaikan kritikan pedas pada komunitas pers.  Ia menyebutkan, media massa arus utama (mainstream) di Indonesia saat ini cenderung terseret arus media sosial.

Tampil bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wali Kota Bogor (Jawa Barat) Bima Arya, Ketua Dewan Pers menunjukkan, kini nyaris semua media arus utama, baik media cetak, media elektronik, atau media dalam jaringan (daring) memberikan tempat pada suara warganet (netizen). Bahkan, tak sedikit wartawan dari media arus utama yang kini melupakan ke lapangan, dan membuat berita berdasarkan status seorang tokoh di media sosial.

Editor:
Bagikan