Kota Dunia
Lahan Kosong di Bawah Jembatan Dimanfaatkan Jadi Fasilitas Publik
![https://assetd.kompas.id/HPSeUJnbOcLyi-WxowN3cYFEhyc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F524507_getattachment40161a66-158d-4190-95be-c88dadc17d22515892.jpg](https://assetd.kompas.id/HPSeUJnbOcLyi-WxowN3cYFEhyc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F524507_getattachment40161a66-158d-4190-95be-c88dadc17d22515892.jpg)
Anak-anak bermain di lapangan futsal yang berada di kolong jembatan layang Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu. Ruang-ruang yang tersisa dari pembangunan masif di kawasan metropolitan dimanfaatkan sebagai tempat yang bermanfaat seperti taman dan lapangan olahraga.
BANGKOK, RABU — Planolog dan pemerintah di kota-kota yang tumbuh pesat di Asia memanfaatkan banyak lahan kosong di bawah jembatan, jalan layang, dan jembatan layang menjadi ruang publik. Namun, di satu sisi tunawisma yang selama ini menempati lokasi tersebut harus turut dicarikan tempat alternatif.
Dengan laju urbanisasi yang cepat, ledakan pembangunan di kota-kota di Asia Selatan dan Asia Tenggara menghasilkan pesatnya pembangunan kantor, perumahan, apartemen, jembatan, jalan layang, dan terowongan yang juga menghasilkan lahan mati/ kosong.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Lahan Kosong di Bawah Jembatan Dimanfaatkan Jadi Fasilitas Publik".
Baca Epaper Kompas