logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMenanti Imajinasi Capres soal ...
Iklan

Menanti Imajinasi Capres soal Pemberantasan Korupsi

Oleh
Budiman Tanuredjo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iR6e7gMzsR8yxRmYLoZmQzvGy_A=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190115_DUKUNGAN-UNTUK-NOVEL_B_web_1547543890.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Rina Imelda (tengah), istri penyidik senior KPK Novel Baswedan, didampingi suaminya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat untuk menuntaskan kasus penyerangan yang menimpa suaminya dalam aksi dukungan yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi di pelataran Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/1/2019). Penyerangan terhadap Novel sudah lewat hampir dua tahun, tetapi hingga kini penyelidikan kasus belum optimal.

Pada Selasa subuh, 11 April 2017, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, disiram air keras. Matanya hampir buta. Novel kemudian diterbangkan ke Singapura untuk dirawat di sebuah rumah sakit sana demi menyelamatkan matanya.

Teror keji terhadap penyidik KPK memang bukan pertama kali terjadi, tetapi sudah berulang kali. Bahkan, menurut Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, sudah ada sembilan teror terhadap KPK. Teror terhadap Novel mengundang reaksi keras dari sejumlah elite negara ini.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan