logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKarena Skandal Data, Jepang...
Iklan

Karena Skandal Data, Jepang Harus Kaji Anggaran Terkait Pekerja

Oleh
Benny Dwi Koestanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ggIm9foQkzEMwzWAq51GCZIaYbQ=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FJAPAN-LIFESTYLE-ICE_74540770_1547209955.jpg
(PHOTO BY TOSHIFUMI KITAMURA / AFP)

Pekerja pabrik es alami menarik balok es ke rel bambu dari sebuah kolam di Nikko, Prefektur Tochigi, Kamis (10/1/2019). Setelah disimpan selama beberapa bulan, es ini dikirim ke restoran dan kafe kelas atas di Tokyo dan kota-kota besar lain untuk membuat es serut kakigori yang mewah, hidangan penutup musim panas yang khas di Jepang.

TOKYO, JUMAT β€” Pemerintah Jepang pada Jumat (11/1/2019) mengatakan harus mengubah anggaran yang akan datang untuk mendanai kompensasi bagi para pekerja yang tunjangannya rendah selama bertahun-tahun. Hal itu diduga terjadi sebagai akibat dari skandal yang melibatkan data tenaga kerja yang salah.

Kementerian tenaga kerja Jepang mengakui bahwa mereka telah bertahun-tahun gagal mengumpulkan data yang lengkap mengenai laporan pekerjaan bulanannya, yang dipantau dengan cermat sebagai indikator upah dan jam kerja. Data tersebut sejatinya membantu menentukan berbagai manfaat pemerintah, termasuk asuransi kerja.

Editor:
Bagikan