logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKembangkan Wawasan Kebangsaan ...
Iklan

Kembangkan Wawasan Kebangsaan di Prodi Pendidikan Agama Islam

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WwqwQgw08dH0KvIklXTx7hnJKvY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190110-dne-diskusi-PAI_1547129535.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Kiri ke kanan: Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Agama Suwendi; dosen pascasarjana agama dan lintas budaya Universitas Gadjah Mada Zainal Abidin Bagir, Koordinator Peneliti CISForm Muhammad Wildan, dan moderator Fatimah Husein dalam diskusi mengenai kondisi program studi pendidikan agama Islam di Jakarta, Kamis (10/1/2019).

JAKARTA, KOMPAS – Pembahasan wawasan kebangsaan dan toleransi melalui persepsi keagamaan yang moderat perlu dikembangkan lebih banyak lagi di program studi pendidikan agama Islam. Mahasiswa tidak hanya diajar mengenai agama sebagai cara beribadah. Sebagai calon guru pendidikan agama Islam, mereka juga harus memiliki kompetensi berpikir kritis dan berwawasan persatuan Indonesia.

Penelitian terhadap 981 mahasiswa tingkat akhir program studi pendidikan agama Islam (PAI) dan 169 dosen PAI di 19 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam oleh Pusat Studi Islam dan Perubahan Sosial (CISForm) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengungkapkan, 10 persen mahasiswa tidak setuju dengan Pancasila karena dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai agama.

Editor:
Bagikan