logo Kompas.id
›
Utama›Sinergi Antar Institusi...
Iklan

Sinergi Antar Institusi Diperbaiki

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0lP0GSXbOLkEN3jdlSm9lPfIYUg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FGAK-dari-Kunjir_1546590957.jpg
KOMPAS/ANITA YOSSIHARA

Gunung Anak Krakatau terlihat dari Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Rabu (2/1/2019). Desa Kunjir termasuk salah satu wilayah yang rusak karena tsunami yang disebabkan longsornya Gunung Anak Krakatau.KOMPAS/ANITA YOSSIHARA

JAKARTA, KOMPAS—Kondisi Gunung Anak Krakatau fluktuatif, ditandai dengan erupsi dan tremor yang masih terus terjadi. Sekalipun ancaman tsunami susulan dinilai berkurang, potensinya tidak bisa diabaikan sehingga masyarakat di pesisir Banten dan Lampung diminta tetap waspada.

​"Semua sepakat bahwa bagian lemah Anak Krakatau sudah longsor sehingga memicu tsunami 22 Desember lalu. Tetapi, ancaman tunami belum semua hilang. Erupsi masih terjadi, demikian juga muntahan lava. Jadi, untuk amannya dipertahankan, Badan Geologi menetapkan Anak Krakatau siaga dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) merekomendasikan agar masyarakat di pantai tetap waspada tsunami," kata Deputi Bidang Infrastruktur Menteri Koordinator Maritim Ridwan Djamaluddin, di Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Editor:
Bagikan