logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKisah Panah Tanpa Arah Jalur...
Iklan

Kisah Panah Tanpa Arah Jalur Evakuasi

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8W9hko9m_K6t3bOfoDIVv7Dy16I=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FPapan-panah-penunjuk-jalur-evakuasi-tsunami-di-Desa-Waimuli-Induk_1546678832.jpeg
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Papan panah penunjuk jalur evakuasi tsunami di Desa Waimuli Induk, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (5/1/2019).

Untuk memandu warga mencari tempat aman dari terjangan tsunami, pemerintah memasang tanda panah penunjuk jalan evakuasi tsunami. Namun, rupanya penunjuk jalan itu tidak mengarah ke tempat evakuasi yang aman dan layak untuk berlindung dari tsunami. Mempersiapkan jalur dan lokasi evakuasi yang layak menjadi pembelajaran yang harus dipetik dari petaka tsunami akhir tahun lalu.

Sabtu (5/1/2019) siang, Jalan Pesisir di Desa Waimuli Induk, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, padat. Jalan yang lebarnya tidak sampai 6 meter itu dilalui berbagai alat berat, mobil pikap, dan truk hilir mudik dari dan menuju lokasi posko pengungsian di desa itu.

Editor:
Bagikan