logo Kompas.id
›
Utama›Awal Tahun, Surat Berharga...
Iklan

Awal Tahun, Surat Berharga Negara Laris Manis

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K3HV6anit7ktB5rbw06FFp7ugnc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181220_BI_A_web_1545308499.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) didampingi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk akhir tahun 2018 di Jakarta, Kamis (20/12/2018). Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-day reverse repo rate) sebesar 6 persen. Hal tersebut antara lain untuk mempertahankan daya saing investasi.

JAKARTA, KOMPAS - Meredanya ketegangan perekonomian global turut membawa rupiah kembali dalam tren penguatan di awal 2019. Penguatan ini ditopang laris manisnya Surat Berharga Negara sehingga aliran valuta asing menuju dalam negeri semakin deras.

Sepekan ini, pemerintah mengantongi penawaran atas Surat Berharga Negara (SBN), lebih dari Rp 50 triliun. Nilai itu tiga kali lebih besar dari target indikatif, kendati nilai yang dimenangkan sebesar Rp 28,2 triliun

Editor:
Bagikan