Miras Bisa Memicu Tindak Kekerasan
JAKARTA, KOMPAS—Kandungan alkohol pada minuman keras atau miras bisa memicu penurunan kemampuan mengendalikan perilaku bagi yang mengonsumsi cairan itu. Bukan hal yang mustahil, kondisi itu bisa berujung pada terjadinya tindak kekerasan. Karenanya, pengendalian peredaran miras oleh negara diperlukan, terutama untuk mencegah anak dan remaja mengenal miras dari toko ritel.
Dokter Adhi Wibowo Nurhidayat, Direktur Eksekutif Indonesia Neuroscience Institute (INI) menjelaskan, tindakan kekerasan termasuk hingga pembunuhan setidaknya melibatkan tiga bagian otak. Bagian yang dimaksud antara lain area dorsolateral yang merupakan pusat pengambilan keputusan bahwa sesuatu itu baik ataukah buruk, area orbitofrontal (pusat inhibisi, untuk menghentikan tindak kekerasan); serta amigdala (pusat rasa takut, yang jika terganggu akan membuat seseorang tidak takut melakukan kekerasan).