logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บLongsoran Bawah Laut Masih...
Iklan

Longsoran Bawah Laut Masih Diverifikasi

Oleh
Tatang Mulyana Sinaga
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ykv16mG6rZM9Ddkw9_YgeEhjiOo=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181210_GUNUNG_B_web_1544420770.jpg
ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI

Asap hitam menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018). Berdasarkan data yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Serang, sejak Jumat (7/12/2018) hingga Minggu (9/12/2018) Gunung Anak Krakatau mengeluarkan 204 letusan awan hitam setinggi 150-300 meter dengan durasi 31-72 detik diiringi 22 kali gempa vulkanik sehingga statusnya masih pada level waspada.

BANDUNG, KOMPAS โ€” Tsunami di Selat Sunda yang menerjang sejumlah pantai di Banten dan Lampung tidak dipicu aktivitas gempa bumi. Berdasarkan rekaman getaran tremor, aktivitas Gunung Anak Krakatau juga tidak menimbulkan gelombang air laut. Dugaan penyebab tsunami akibat longsoran bawah laut masih diverifikasi.

โ€Untuk menimbulkan tsunami perlu ada runtuhan besar yang masuk ke kolom air laut. Dan untuk merontokkan bagian GAK yang longsor ke laut diperlukan energi cukup besar. Ini tidak terdeteksi oleh seismograf di pos pengamatan gunung api,โ€ ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Wawan Irawan, Minggu (23/12/2018).

Editor:
Bagikan