logo Kompas.id
›
Utama›Hantu Kebenaran Era...
Iklan

Hantu Kebenaran Era "Post-Truth"

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HUr8SqoYnShRKg0MrTaBQe9wvuo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181123_STOP-HOAKS_A_web_1542980630.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Masyarakat terus diimbau untuk tak menyebarkan berita bohong atau hoaks melalui berbagai cara, salah satunya adalah lewat spanduk, seperti yang ditemui di Jalan S Parman, Jakarta, Jumat (23/11/2018). Pelakunya bisa dijerat Pasal 28 Ayat 1 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Tahun 2016, Oxford Dictionary menobatkan post-truth atau pasca-kebenaran sebagai "Word of the Year". Kata ini semakin populer ketika para politisi cenderung mengabaikan antara fakta dengan opini, dan  kebenaran tak lagi menjadi  ukuran.

Sebelum dipopulerkan Oxford Dictionary dua tahun lalu, istilah pasca-kebenaran sudah dipakai Steve Tesich  pada 1992 ketika Amerika Serikat diguncang skandal Watergate, Iran-Contra, dan sejumlah skandal lainnya. Pada waktu itu, para politisi cenderung mengabaikan kebenaran. Kebenaran tidak lagi menjadi ukuran pemaknaan.

Editor:
Bagikan