logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPengembangan Hadapi Masalah...
Iklan

Pengembangan Hadapi Masalah Inkonsistensi

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GZiQViHocj_I8u1qXqA3_t4_l-o=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20180404-pltb-jeneponto1.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Energi Baru di Masa Depan - Tahun 2018 melahirkan harapan bagi keberlanjutan masa depan ketahanan energi Indonesia. Salah satunya ditandai dengan akan beroperasinya pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) pertama di Indonesia, yang berlokasi di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap (Sidenreng Rappang), Sulawesi Selatan, seperti yang tergambar pada Minggu (31/12/2017). PLTB Sidrap berkapasitas 75 MW tersebut rencananya akan diresmikan pada penghujung Januari nanti. Dari 30 unit kincir angin raksasa, saat ini telah dirampungkan sebanyak 22 unit.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengembangan energi terbarukan di Indonesia menghadapi masalah inkonsistensi dalam hal kebijakan. Dalam laporan yang diterbikan Institute for Essential Services Reform atau IESR, Indonesia disebut tidak berada dalam jalur yang tepat untuk menuju target pencapaian bauran energi terbarukan. Namun, usaha mempercepat peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan harus dipertahankan.

Demikian yang mengemuka dalam Indonesia Clean Energy Outlook: Reviewing 2018, Outlooking 2019, Rabu (19/12/2018), di Jakarta. Acara yang diselenggarakan IESR itu menghadirkan pembicara kunci Menteri Pertambangan dan Energi 1978-1988, Subroto, dan dua nara sumber diskusi masing-masing Purnomo Yusgiantoro dan Sudirman Said. Purnomo adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2000-2009, sedangkan Sudirman Said adalah Menteri ESDM 2014-2016.

Editor:
Bagikan