logo Kompas.id
UtamaPerlu Tegas, Tapi...
Iklan

Perlu Tegas, Tapi Berintegritas

Ada harapan, media sosial dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, faktanya, medsos juga menjadi lahan subur untuk menyemai hoaks. Bagaimana mengantisipasi banjirnya berita bohong yang kini menjelma sebagai ïndustri politik?

Oleh
Ilham Khoiri
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lZYft5QB5mzyS_JbiusRtxQ_7mk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F523702_getattachment220c6447-071c-46ea-8154-78b6e8fe7b73515086.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (25/3/2018). Aksi tersebut mengajak masyarakat untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, dan berita bohong atau hoax.

Ada harapan, media sosial dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, faktanya, medsos juga menjadi lahan subur untuk menyemai hoaks. Muncul gerakan publik melawan berita bohong itu, tetapi perlu langkah bersama yang lebih sistematis.

"Kali ini saya adalah pencipta hoaks terbaik yang mengacaukan masyarakat,” kata Ratna Sarumpaet, aktivis politik, dalam jumpa wartawan di rumahnya di Kampung Melayu, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018), sebagaimana dilaporkan Kompas.id (Rabu, 3 Oktober 2018).

Editor:
Bagikan