logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPekebun Rakyat Semakin...
Iklan

Pekebun Rakyat Semakin Tertekan

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-kRiNcsTJrHpToVql96d5d7zvPc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F443544_getattachment46382530-bacf-444a-aab6-cc7f3824ed61434929.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Pekerja menuangkan cairan cuka untuk mempercepat proses pembekuan getah karet di kawasan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (28/5/2017).

Nilai tukar petani perkebunan rakyat turun tiga bulan terakhir. Sepanjang tahun ini, indeks yang mereka terima selalu lebih rendah daripada indeks yang mereka bayar.

JAKARTA, KOMPAS β€” Nilai tukar petani atau NTP subsektor perkebunan rakyat tercatat selalu di bawah 100 sejak awal tahun ini. Artinya, penghasilan para pekebun rakyat lebih rendah daripada pengeluarannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, NTP subsektor perkebunan November 2018 bahkan tercatat paling rendah tahun ini, yakni 95,59.

Editor:
Bagikan