Keramik dan Gerabah Itu Bercerita soal Peradaban...
Di tempat ini, cerita dituturkan oleh gerabah dan keramik. Benda-benda itu diam, tetapi keberadaannya bercerita. Manusia membawa benda-benda itu menyeberangi lautan bermil-mil jaraknya dengan semangat perniagaan, bertukar pengalaman, dan berjumpa dengan budaya lain.
Benda-benda itu ada di salah satu sudut Museum Seni Rupa dan Keramik yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta. Gedung itu diresmikan sebagai Kantor Pengadilan Belanda atau Binnen Het Casteel Batavia pada 21 Januari 1870. Setelah Indonesia merdeka, gedung itu sempat digunakan sebagai kantor wali kota pada 1970 sampai 1973. Pada 1990, gedung bergaya arsitektur neoklasik itu digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang menyimpan sekitar 1.000 koleksi keramik dan tembikar yang berasal dari Nusantara dan mancanegara sejak abad ke-14 hingga masa kolonial.