logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPemanfaatan Biogas Masih Minim
Iklan

Pemanfaatan Biogas Masih Minim

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W8m3bttfqXlH4Inw2lpR6xj4feM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F412110_getattachmentee534439-004b-416b-a183-71d537826d4d403498.jpg
Kompas/Cornelius Helmy Herlambang

Bahan Bakar Gas - Santri di Pesantren Sururon di Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memasukan kotoran kambing ke dalam reaktor biogas, pertengahan November 2016 lalu. Penggunaan bahan bakar dari kotoran hewan ini bisa mengurangi kebiasaan warga dan santri mencari kayu untuk memasak.Kompas/Cornelius Helmy Herlambang (CHE)23-11-2017Teropong

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemanfaatan biogas untuk rumah tangga di Indonesia masih lamban dan butuh dukungan banyak pihak untuk pengembangan. Sejak 2015, target yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN belum pernah bisa dicapai. Banyak kendala dalam upaya mengoptimalkan biogas di Indonesia.

Biogas untuk rumah tangga di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai pengganti elpiji, minyak tanah, atau kayu bakar. Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan kotoran ternak, melalui proses fermentasi atau dekomposisi dalam reaktor sederhana, gas dihasilkan dan dialirkan ke kompor-kompor biogas. Kandungan utama biogas adalah gas metan, karbondioksida, hidrogen, dan nitrogen.

Editor:
Bagikan