logo Kompas.id
UtamaJakarta, Sang Ratu dan Kuburan
Iklan

Jakarta, Sang Ratu dan Kuburan

Oleh
INGKI RINALDI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/89NK0at8-KxsjkQgtTaoDZSUtQg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20180414_PELABUHAN_N_web.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

ILUSTRASI KOTA TUA JAKARTAKawasan Pelabuhan Sunda kelapa, Museum Bahari, dan Pasar Ikan di Jakarta Barat, Kamis (1/2/2018).

Sejarah mencatat malaria sempat merebak dalam tembok Batavia di tahun 1733 dan merenggut 2.000 nyawa orang Eropa yang tinggal di dalamnya. Dampak kejadian akibat kesalahan desain kota itu diikuti dengan kegagalan rancangan berikutnya yang makin mengorbankan penduduk lokal.

Prathiwi W. Putri dalam artikel berjudul “Moulding Citizenship: Urban Water and the (Dis)appearing Kampungs” menjelaskan faktor signifikan peristiwa itu adalah pendekatan teknis yang dilakukan untuk menjinakkan tanah rawa Batavia. Sungai-sungai diluruskan dan dibatasi dinding beton. Kanal-kanal baru dibangun dan tanah galiannya dipergunakan sebagai pondasi bangunan. Batavia diperlakukan sama seperti Amsterdam dan sejarah telah mengajarkan bahwa perlakuan itu sesungguhnya salah serta tidak patut.

Editor:
Bagikan