Iklan
Politik Identitas Jadi Pilihan akibat Kurangnya Gagasan Substantif
JAKARTA, KOMPAS — Jargon tanpa substansi yang mendominasi berjalannya masa kampanye jelang Pemilihan Presiden 2019 merupakan akibat dari sedikitnya gagasan baru yang dapat ditawarkan setiap pasangan calon. Pendekatan emosional, termasuk penggunaan identitas primordial, menjadi jalan pintas untuk merebut suara masyarakat.
Sejak masa kampanye resmi dimulai sekitar dua bulan lalu, kampanye setiap pasangan calon belum ditandai dengan tawaran-tawaran program kerja yang konkret. Perdebatan antar-juru bicara tim kampanye pun masih mengenai celetukan-celetukan sensasional, dari ”tempe setipis kartu ATM” sampai dengan ”politik genderuwo” dan polemik ”tampang Boyolali”.