logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSeksualitas Manusia Modern
Iklan

Seksualitas Manusia Modern

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lm3Sz6hl9XsMohCcL37HCRM57ck=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F68915632-1.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Sejumlah orang sibuk dengan aktivitas masing-masing di ruang kerja bersama Jakarta Smart City Hive (JSC Hive), Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018). Beban kerja yang semakin tinggi dapat membelenggu masyarakat modern dan akhirnya memengaruhi kehidupan mereka.

Seiring dengan tren keluarga di seluruh dunia yang mengarah ke bentuk keluarga kecil, hasrat seksual manusia modern pun cenderung menurun. Seks yang semula berfungsi untuk kesenangan dan reproduksi kini justru dianggap beban. Kini, sejumlah negara berjuang keras melawan kondisi itu demi menjaga keberlangsungan ekonomi dan keberadaan mereka sebagai sebuah bangsa.

Turunnya hasrat seksual manusia modern itu terjadi di sejumlah negara maju. Di Amerika Serikat, frekuensi hubungan seksual warganya mencapai 5,2 kali sebulan pada akhir 1990-an dan turun menjadi 4,4 kali sebulan pada 2010.

Editor:
Bagikan