logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSeksualitas dan Kesejahteraan
Iklan

Seksualitas dan Kesejahteraan

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9IOKpQGKOjpU3bSGmwDV5UxAkwU=/1024x551/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2Fkompas_tark_11171460_42_0.jpeg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Bayi yang baru dilahirkan berada di ruang bayi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari, Surabaya, Jumat (11/11/2011).

Menurunnya frekuensi seksualitas memang belum menjadi persoalan penting di Indonesia. Di luar persoalan kuatnya penabuan, situasi bisa dianggap wajar mengingat Indonesia saat ini masih berusaha menekan jumlah kelahiran. Namun, di sejumlah kota besar, isu itu harusnya mulai menjadi perhatian demi menjaga penduduk agar tetap tumbuh seimbang serta menjaga kesehatan dan kesejahteraan warga.

Turunnya frekuensi hubungan seksual masyarakat itu memang masih dugaan berdasarkan analisis sejumlah indikator hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Namun, pengalaman sejumlah warga perkotaan memang mengarah ke situasi tersebut. Beban kerja, tekanan ekonomi dan sosial, hingga kelelahan dan stres membuat sebagian masyarakat kurang memperhatikan aktivitas seksualnya.

Editor:
Bagikan