logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBertaruh Nyawa di Parung...
Iklan

Bertaruh Nyawa di Parung Panjang

Oleh
Madina Nusrat/Inki Rinaldi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qd18MPe26AiFIf__TxtU4UFok-I=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FWhatsApp-Image-2018-09-24-at-6.25.47-PM_1537849017-19.jpeg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja membakar aki bekas untuk diambil timbelnya di Desa Jayabaya, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/8/2018) dini hari. Pembakaran limbah B3 tersebut dilakukan pada malam hari dan ditengah kebun karena merupakan kegiatan ilegal. Pekerja tersebut diupah Rp 150 untuk setiap kilogram timbel yang dihasilkan. Dalam sekali pembakaran, pekerja dapat memperoleh sekitar setengah ton timbel.

Lidah api menjilat-jilat udara, membakar lembaran logam timbel dari aki bekas. Pekatnya asap dari pembakaran itu membuat langit dini hari di Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kian gelap. Bau asam menusuk hidung, debu timbel beterbangan di udara, mengancam kesehatan para pekerja.

Bagi yang tak terbiasa, dalam hitungan menit pun sudah tak tahan terhadap bau asam yang disebarkan dari peleburan aki bekas ilegal ini, yang menempati lahan hampir seluas lapangan volly yang dikelilingi semak belukar. Namun 2 pekerja di peleburan aki bekas milik TR (29), terus bertahan berada di dekat tungku, meski tanpa masker.

Editor:
Bagikan