logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAmnesti Data Beras
Iklan

Amnesti Data Beras

Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yVSZkbCN2bK6oFt0-2mE8HT1C2U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20180422_ENGLISH-BERAS_1_web.jpg
KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN

A worker harvests rice in Bayur Kidul village, Banyusari district, Karawang regency, on Wednesday (18/4/2018). The price of medium-grade rice hovers at over Rp 10,000 per kilogram and dried unhusked rice at over Rp 4,200 per kilogram, even though the harvest season has ended.

Sempat yakin bahwa stok beras aman dan tak butuh impor pada Agustus 1997, pemerintah gamang. Pada pertengahan tahun 1998, situasi berubah total. "Tak ada surplus beras," kata Kepala Bulog Beddu Amang dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR di Jakarta, Selasa 2 Juni 1998.

Menurut dia, laporan yang menyebutkan Indonesia surplus beras 5 juta ton tahun 1996 dan 1997 tidak benar. Buktinya, sejak tahun 1994, Bulog kesulitan mendapatkan gabah/beras untuk memenuhi target pengadaan dari dalam negeri.

Editor:
Bagikan