logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSerpong Tercemar Timbel sejak ...
Iklan

Serpong Tercemar Timbel sejak 1996

Oleh
Madina Nusrat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z6pnicFwv7WDIZkUs2qhSCt8_9I=/1024x1351/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20180925_GKT_Daerah-Konsentrasi-Pencematan-Timbal-Tertinggi_Lipsus-Kompas-ID-mumed-W_1537858154.png

Dari hasil riset itu disimpulkan bahwa konsentrasi timbal dalam udara ambien Serpong itu diketahui bukan bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil atau bahan bakar kendaraan. Saat itu konsenstrasi debu timbal PM 2,5 (debu berukuran 2,5 mikrometer) di udara ambien Serpong sudah lebih dari 2 mikrogram per meter kubik, batas toleransi debu timbal di udara yang ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang pencemaran lingkungan.

Hingga 2000, tingginya kadar timbal di dalam udara ambien Serpong itu kembali terdeteksi Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB). Saat itu KPBB menuduh bahwa reaktor nuklir Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) berkapasitas 30 megawatt yang berada di kompleks Puspiptek Serpong, yang digunakan sebagai penelitian, itu mengalami kebocoran. Diduga kebocoran itu menyebabkan logam timbal yang digunakan sebagai pelapis dinding reaktor tersebut mencemari udara Serpong.

Editor:
Bagikan