Master Manipulator
Ketika Donald Trump sekuat tenaga ngotot merebut suara publik Amerika Serikat pada 2016 lalu melalui cara-cara kasar, aneh, dan di luar nalar; politikus Ted Cruz, kandidat yang juga bertarung dalam bursa kandidat presiden dari Partai Republik, melepaskan tembakan ke wajah Trump: ia seorang pembohong patologis. Trump memang jago membangun narasi yang tidak berpijak pada kebenaran, berilusi, provokatif. Mungkin banyak orang mengamini Cruz setelah menyaksikan gaya, karakter, dan sepak terjang Trump yang aneh-aneh. Bahkan banyak yang menganggapnya di luar kewarasan berpolitik. Namun, Bart Rossi, seorang pakar psikologi politik, punya pandangan berbeda. Rossi yang jebolan Universitas Fordham, New York itu, menyatakan Trump tidak tampak seperti seorang yang tengah sakit.
Bagi Rossi, Trump tidak terlihat delusif. Tidak juga (berpenyakit) patologis. Berbagai karangan dan kebohongan sepertinya dilontarkan di bawah kesadaran. βDia tahu kok bahwa apa yang dikatakannya salah,β kata Rossi. Sampai akhirnya Rossi pada kesimpulan bahwa Trump tampak sebagai master manipulator. Dengan demikian apa yang disampaikan justru disadari, dan sengaja disebarkan secara pabrikasi. Media sosial pun menjadi instrumen efektif.