logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMengejar Impian Hidup Lebih...
Iklan

Mengejar Impian Hidup Lebih Baik

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bx8KUNVpdU-nr68e25Nqo2Voy-Y=/1024x641/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FAPTOPIX-Bangladesh-Rohingya-Educated-Girl_71259438_1539180042.jpg
AP PHOTO/ALTAF QADRI

Dalam foto tanggal 27 Agustus 2018 ini, anak-anak pengungsi Rohingya mengikuti sekolah darurat UNICEF di kamp pengungsian Balukhali, Bangladesh. Lebih dari 1.200 sekolah darurat di kamp-kamp pengungsian mengajarkan materi pelajaran bahasa Inggris, bahasa Burma, ilmu pengetahuan, dan seni kepada sekitar 140.000 anak berusia 6-14 tahun.

Lahir dan besar dalam lingkup kamp pengungsian Bangladesh selatan tak menyurutkan impian Rahima Akter (19) menjadi perempuan Rohingya pertama di dunia yang berpendidikan tinggi. Padahal mayoritas remaja perempuan seusia Akter sudah menikah dan memiliki anak. Kushi, panggilan sehari-hari Akter, tinggal di dalam rumah yang terbuat dari bambu dan kain terpal di perbukitan dalam kawasan hutan lindung.

Orang tua Akter termasuk dalam gelombang 250.000 warga Rohingya yang melarikan diri dari kerja paksa, penganiayaan karena alasan agama, dan serangan dengan kekerasan massal pada tahun 1990-an. Bagi Akter, pendidikan bisa menjadi jalan keluar dari kehidupan di kamp pengungsian. "Kalau kita berpendidikan, kita akan bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya,” ujarnya.

Editor:
Bagikan