logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKampung Padat, Budaya Marjinal...
Iklan

Kampung Padat, Budaya Marjinal dan Tawuran

Oleh
Dian Dewi Purnamasari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Oy5n-2FCaXKqS24SqQqrK5dueR4=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181007dea1-menteng-tenggulun_1538889073.jpg
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Kampung Menteng Tenggulun, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat yang berada di pinggiran Banjir Kanal Barat, Kamis (4/10/2018). Kampung tersebut berada di wilayah padat penduduk dengan kesenjangan ekonomi yang lebar.

Jakarta yang tumbuh dan berkembang menjadi megapolitan, menyisakan ruang kepedihan. Warga dari sudut gang menyeruak ke jalan dan melempari batu ke tetangga kampung. Kejadian berulang tahun demi tahun, seakan belum menemukan jalan keluar agar bisa berhenti total.

Tati (70), perempuan yang tinggal di gang sempit selebar dua meter di kawasan Pasar Rumput, RT 006 RW 001 Kelurahan Pasar Manggis, masih ingat bahwa tawuran antarkampung sudah ada sejak tahun 1965. Tati yang kala itu masih berusia 17 tahun, sudah melihat warga Pasar Rumput tawuran dengan warga Menteng Tenggulun yang berada di seberang kali.

Editor:
Bagikan