Iklan
Kampung Padat, Budaya Marjinal dan Tawuran
Jakarta yang tumbuh dan berkembang menjadi megapolitan, menyisakan ruang kepedihan. Warga dari sudut gang menyeruak ke jalan dan melempari batu ke tetangga kampung. Kejadian berulang tahun demi tahun, seakan belum menemukan jalan keluar agar bisa berhenti total.
Tati (70), perempuan yang tinggal di gang sempit selebar dua meter di kawasan Pasar Rumput, RT 006 RW 001 Kelurahan Pasar Manggis, masih ingat bahwa tawuran antarkampung sudah ada sejak tahun 1965. Tati yang kala itu masih berusia 17 tahun, sudah melihat warga Pasar Rumput tawuran dengan warga Menteng Tenggulun yang berada di seberang kali.